Selamat menyambut hari kemerdekaan Indonesia dan mari berjuang demi kemajuan, persatuan, dan kesatuan serta keutuhan bangsa Indonesia. Terus kobarkan semangat juang kemerdekaan melalui kata-kata motivasi kemerdekaan!
Selamat berjuang, bangsa Indonesia! Cintai Tanah Airmu, sebagaimana para pahlawan mencintai negeri kita, Indonesia. MERDEKA!
Kata-kata Motivasi Kemerdekaan
Salah satu momen terbesar bagi bangsa Indonesia adalah hari kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Momen itu adalah momen di mana bangsa Indonesia mengikrarkan janji bersama dalam proklamasi kemerdekaan untuk berdikari menjadi satu bangsa dan diakui oleh dunia sebagai negara merdeka dari para penjajah.
Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari jasa para pahlawan yang telah gugur di medan pertempuran. Mereka bertempur dengan segenap jiwa raga mereka yang mempertahankan semangat juang demi merebut kemerdekaan.
Kini masa perjuangan melawan penjajah sudah terlewatkan, masa pembangunan sedang kita alami.
Mari bersama kita mengisi kemerdekaan dengan semangat juang kemerdekaan yang tidak padam melalui kata-kata motivasi kemerdekaan berikut ini.
#1 “Jangan mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna, selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai!”
#2 “Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak-banyak keringat.”
#3 “Kemerdekaan ini bukanlah hadiah dari Belanda, kemerdekaan ini tidaklah didapatkan dengan cuma-cuma, kemerdekaan ini adalah tetesan darah para pejuang bangsa.”
#4 “Hargailah hasil dari perjuangan orang-orang sebelum kita demi masa depan anak cucu kita.”
#5 “Jadikan perbedaan sebagai sebuah keunikan dalam berbangsa dan bernegara agar terlihat indah dengan banyaknya warna, dan janganlah menjadikan sebuah perbedaan sebagai kesombongan akan rasa paling benar dalam berfikir dan bertindak, karena perbedaanlah yang mengakibatkan perpecahan yang membuat bangsa dan negara melemah. Merdeka!!”
#6 “Seribu orangtua hanya dapat bermimpi. Satu orang pemuda dapat mengubah dunia. MERDEKA!”
#7 “Merah darahku adalah ungkapan bahwa semangat yang berkobar tidak akan padam hingga tetesan darah terakhir, dan putih tulangku adalah mental baja yang tidak akan pernah pudar walau panasnya peluru menembus tubuh.”
#8 “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah. Perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
#9 “Perjuangan bangsa indonesia bukan hanya dari masa lalu. Hari ini, hari esok, dan selamanya. Perjuangan kita belum berakhir.”
#10 “Mari kita perjuangkan bersama Indonesia adil dan sejahtera. Dirgahayu Indonesia.”
#11 “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”
#12 “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”
#13 “Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara. Namun jika menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya, MERDEKA!”
#14 “Apakah kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong.”
#15 “Jadikan bahu-bahu Anda menjadi kokoh bak baja. Karena masih banyak saudara-saudara kita yang masih memerlukan tempat untuk bersandar. Dirgahayu HUT RI.”
#16 “Darahmu tumpah di tanah pusaka. Jiwamu mengawal tegaknya Indonesia. Engkau pahlawanku. Engkau kusuma negaraku.”
#17 “Kini kita dapat tertawa puas. Menggapai mimpi dengan bebas. Asal rajin dan tak malas. Melanjutkan kemerdekaan dengan tegas.”
#18 “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
#19 “Jasa pahlawan, jasa penuh kenangan. Jasa yang tak akan mampu dibeli dengan harta, Jasa yang punya tujuan “Merdeka atau Mati”, Saudaraku, mari kita bangkit bersama. Membangun negeri tercinta.”
#20 “Kemerdekaan bukan tanda untuk berhenti berjuang, tapi tanda untuk berjuang dengan lebih keras.”
#21 “Nasib bangsa kita tak akan berubah. Jika kita tak mengubahnya. Mari sama-sama berjuang. Memperbaiki diri agar bermanfaat untuk negeri.”
#22 “Sekali merdeka, tetap merdeka! Jika kita merasa telah merdeka, maka seharusnya perasaan lemah dan tak berdaya tidak lagi bercokol dalam diri kita.“
#23 “Tetaplah menjadi satu. Jangan sampai ingin terpecah. Gapai angan dan citamu di masa depan yang cerah. Raih prestasi terbaikmu, dan buat bangsa ini pun bangga. Selamat hari kemerdekaan.”
#24 “Kemerdekaan bukan tanda untuk berhenti berjuang, tapi tanda untuk berjuang dengan lebih keras lagi.”
#25 “Apabila kita tak mampu memberikan yang terbaik bagi negara, agama maupun keluarga. Maka tancapkanlah dengan sifat jujur, peduli dengan rakyat, dan pada diri sendiri. Karena tanpa sebuah kejujuran, negara maupun isinya akan terasa rapuh dan pasti akan mudah kembali terjajah.”
#26 “Para pahlawan membayar kemerdekaan ini dengan darah, kita menghargai kemerdekaan itu dengan keringat kerja keras untuk berkarya membanggakan Indonesia.”
#27 “Kau tuliskan arti sebuah perjuangan dan arti sebuah kemerdekaan di tanah ibu pertiwi dengan tetesan darah dan keringat penuh rasa cinta, Kau ukirkan dalam benak-benak generasi bangsa tentang pentingnya sebuah kesungguhan dan pengorbanan untuk mencapai kemerdekaan. Walau tubuhmu kini sudah terkubur tanah, namun nama dan jasa mulia tetap hidup dalam hati kami dan dalam berkibarnya sang bendera merah putih tercinta.”
#28 “Kobarkan semangat, lumpuhkan rasa takut dan mulailah bergerak menuju sebuah tujuan untuk terciptanya sebuah kemerdekaan.”
#29 “Merah darah pahlawan tertumpah di tanah ibu pertiwi, putih tulang para pejuang tertanam dalam tanah air Indonesia tercinta. Di sini aku terlahir, di sini pula aku tiada.”
#30 “Hidup ini keras, hanya orang yang kuatlah yang mampu bertahan. Hidup ini menyakitkan, hanya orang yang sabar dalam beramallah yang mampu membalikkan keadaan.”
#31 “Hidup ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, maka bersungguh-sungguhlah dalam berjuang.”
#32 “Jangan pernah mengaku sebagai pemuda Indonesia jika tidak mau berjuang dalam mewujudkan cita-cita.”
#33 “Bakarlah semangat juang layaknya darah yang bergejolak, kuatkanlah tekad dan tujuan bagai pohon yang memiliki akar yang kuat dan jadikanlah warna merah sebagai semangatmu dan warna putih sebagai tekadmu karena merah putih warna benderamu.”
#34 “Merah putih dalam dada berkibar terhempas kibasan sayap burung garuda, untukmu Indonesia tercinta bukti perjuangan para pahlawan bangsa.”
#35 “Jika kamu pernah merasakan betapa pedih dan menderitanya di jajah oleh bangsa asing, maka kamu akan bisa menghargai setiap darah yang diteteskan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia.”
#36 “Tidak ada hasil yang memuaskan tanpa adanya kerja keras dan perjuangan. Tidak ada hasil dari perjuangan dan kerja keras yang tidak menghasilkan apa-apa.”
#37 “Merah darahku merupakan ungkapan jika semangat yang terus berkobar tak akan padam sampai pada tetesan darah terakhir. Putih tulangku merupakan mental baja yang tak akan pernah pudar walaupun panasnya peluru menembus tubuh kita yang renta.”
#38 “Keindahan hidup itu bukan terletak di dalam puncak sebuah tujuan melainkan ketika kita berjuang untuk mewujudkan tujuan.”
#39 “Apapun untuk memperoleh kemenangan, betapa canggihnya perlengkapan persenjataan, hal itu bukanlah ukuran karena tekad kuat merupakan modal utama dalam menggapai sebuah tujuan yang memang mulia.”
#40 “Tuhan menciptakan bangsa untuk maju melawan kebohongan elit kalangan atas, hanya bangsanya sendiri yang mampu merubah nasib negerinya sendiri.”
#41 ”Tuhan tidak mengubah nasibnya sebuah bangsa sebelum bangsa itu mengubah nasibnya.”
#42 “Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.”
#43 “Laki-laki dan perempuan adalah seperti dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
#44 “Aku tinggalkan kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya.”
#45 “Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak.”
#46 “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba. Jadi tetaplah bersemangat elang rajawali.”
#47 “Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
#48 “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan yang Maha Esa.”
#49 “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”
#50 “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”
#51 “Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.”
#52 “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya.”
#53 “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang.”
#54 “Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum Kapitalnya merajalela ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan?”
#55 “Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita.”
#56 “Untuk mencapai cita-cita yang tinggi, manusia (pahlawan) melepaskan nyawanya pada tiang gantungan, mati dalam pembuangan, tetapi senantiasa menyimpan dalam hatinya yang luka wajah tanah air yang duka.”
#57 “MERDEKA atau MATI.”
#58 “Inilah kesempatan bagi kita pemuda untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan Jepang! Tanpa PPKI buatan Jepang! Ya, kemerdekaan yang murni hasil perjuangan bangsa Indonesia.”
#59 “Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka… Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.”
#60 “Peduli apa aku dengan segala tata cara itu… Segala peraturan, semua itu bikinan manusia, dan menyiksa diriku saja. Kau tidak dapat membayangkan bagaimana rumitnya etiket di dunia keningratan Jawa itu… Tapi sekarang mulai dengan aku, antara kami (Kartini, Roekmini, dan Kardinah) tidak ada tata cara lagi. Perasaan kami sendiri yang akan menentukan sampai batas-batas mana cara liberal itu boleh dijalankan.”
#61 “Jangan kita serang musuh sebelum mereka menyerang kita. Jika musuh menyerang lebih dahulu, maka akan kita balas dengan penuh perjuangan.”
#62 “Orang kebanyakan meniru kebiasaan orang baik-baik; orang baik-baik itu meniru perbuatan orang yang lebih tinggi lagi, dan mereka itu meniru yang tertinggi pula ialah orang Eropa.”
#63 ”Right or wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru itu pula kita wajib memperbaikinya.”
#64 “Apakah saudara-saudara siap membela kemerdekaan Indonesia? Dan siap membela tanah air Indonesia dengan jiwa dan raga, bahkan sampai titik darah penghabisan?”
#65 “Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan, ataupun gaji yang tinggi.”
#66 “Jangan mudah tergelincir dalam saat-saat seperti ini, segala tipu muslihat dan provokasi-provokasi yang tampak atau tersembunyi dapat dilalui dengan selamat, kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot.”
#67 “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.”
Tidak ada komentar: